Slow Living: Gaya Hidup Pilihan Anak Muda, Biar Nggak Burn Out!

(Sumber: bekindcattolica.it)

Hai, Edufriend! Lo pernah nggak sih merasa hidup semakin ke sini semakin kayak dikejar-kejar terus? Bangun tidur langsung buka HP, kerja sambil mikirin tugas lain, dan tiap hari kayak nggak ada jeda buat sekadar napas. Nah, di tengah hidup yang kayak roller coaster ini, banyak anak muda termasuk Gen Z yang mulai pindah haluan ke gaya hidup baru yang namanya slow living. Pasti lo udah nggak asing kan sama tren slow living ini? Menurut lo gaya hidup slow living yang banyak jadi pilihan anak muda zaman sekarang kayak gimana sih? Yuk, kita bahas bareng-bareng!

Slow Living: Gaya Hidup Baru Anak Muda 

(Sumber: jawapos.com)

Slow living itu bukannya lo jadi mageran, males ngapa-ngapain, atau nggak punya ambisi. Justru sebaliknya. Slow living adalah tentang bagaimana lo bisa lebih aware sama diri sendiri dan lingkungan sekitar. Lo belajar buat menikmati hal-hal kecil, kayak duduk santai sambil dengar musik, journaling pagi-pagi, atau sekadar minum kopi tanpa distraksi notifikasi yang nggak ada habisnya.

Sekarang di TikTok dan Instagram, konten tentang slow lifestyle, digital detox, sampai no-rush routines lagi rame banget. Banyak banget yang merasa hidup mereka jadi lebih damai dan nggak gampang burn out sejak mulai menjalankan tren-tren tersebut. Bahkan, tren kayak journaling, mindful skincare, atau sekadar decluttering kamar udah jadi bagian dari gaya hidup slow living ala anak muda zaman sekarang.

Gaya Hidup Slow Living Bukan Soal Pelan tapi Soal Sadar

(Sumber: ratriarista.medium.com)

Edufriend, lo juga pasti udah lihat banyak orang termasuk anak muda yang mulai belanja lebih bijak. Yang tadinya mungkin suka check out keranjang jam 2 pagi, sekarang mulai mikir dua kali, “Gue beneran butuh ini nggak, sih?” Barang lokal, ramah lingkungan, dan less waste juga makin dilirik. Efeknya bukan cuma ke kantong, tapi juga ke bumi yang udah semakin sumpek.

Yang paling penting, slow living itu bukan aturan kaku. Lo nggak harus tinggal di pegunungan atau jauh dari kota buat bisa menjalankan gaya hidup ini. Cukup mulai dari hal-hal kecil yang bisa lo atur sendiri. Mau tetep hustle tapi lebih terarah dan tenang? Bisa banget!

Nah, biar makin kebayang, ini dia beberapa aktivitas yang biasa dilakuin anak muda saat menerapkan slow living:

1. Digital Detox

Banyak yang mulai membatasi screen time, apalagi dari media sosial yang sering bikin overthinking. Ada yang sengaja off dari Instagram seminggu, ada juga yang konsisten menerapkan no phone morning biar setiap pagi setelah bangun tidur lebih tenang dan bisa melakukan aktivitas lain yang lebih produktif.

2. Journaling & Mindful Planning

Journaling jadi rutinitas baru yang digemari anak muda dalam rangka menerapkan gaya hidup slow living, lho, Edufriend! Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan nulis hal-hal yang disyukuri, to-do list yang realistis, sampai afirmasi positif biar hari lo lebih fokus dan nggak ke-distract hal-hal nggak penting.

3. Merawat Diri Tanpa Buru-buru

Gaya hidup slow living juga ajak lo buat nggak merasa bersalah saat “istirahat”. Banyak anak muda yang mulai menjalankan skincare routine sambil meditasi ringan, atau mandi sore sambil dengerin lagu favorit. Santai tapi ampuh banget buat mental clarity.

4. Decluttering Kamar dan Barang Pribadi

Bukan cuma bersihin, tapi juga membuang hal-hal yang udah nggak perlu. Decluttering ini jadi salah satu hal wajib yang harus lo lakuin saat lo mau mulai menerapkan gaya hidup slow living. Katanya sih, kamar yang rapi bikin pikiran juga lebih lapang. Nggak percaya? Coba deh! 

5. Ngobrol Tanpa Gadget

Sesi ngobrol bareng teman atau keluarga tanpa HP jadi hal kecil yang ternyata candu dan bikin kangen. Nggak ada distraksi dari notifikasi, nggak scroll TikTok di tengah obrolan. Lo akan benar-benar hadir di momen itu. Dan itu akan sangat membantu lo untuk lebih menikmati hidup dan memaknai setiap peristiwa yang terjadi. 

6. Staycation atau Jalan-jalan Santai

Nggak harus ke luar negeri, kadang nginep semalam di kota sebelah buat healing juga udah cukup, kok. Nggak ada itinerary padat, cukup jalan kaki sambil menikmati suasana di tempat baru, makan enak, dan ngopi santai. Dengan begitu lo akan merasakan sendiri bagaimana gaya hidup slow living yang sebenarnya.

Gimana, Edufriend? Tertarik buat coba jalani gaya hidup yang lebih pelan tapi penuh makna? Yuk, mulai menerapkan gaya hidup slow living karena hidup nggak harus buru-buru buat bisa bahagia!

 

 

Writer: Bella Sabrina Oktaviani

Editor: Tim News Director