See The Unseen: Semangat Menembus Garis Batas Lewat Seni

(Sumber: Dok. Pribadi)
Hai, Edufriend! Pada Minggu, 18 Mei 2025 kemarin baru saja digelar pertunjukan seni “See the Unseen” yang merupakan kolaborasi antara Menembus Garis Batas dengan mahasiswa dari program studi S1 Branding Universitas Prasetiya Mulya. Pertunjukan seni yang diadakan di Gedung Kesenian Miss Tjitjih, Kemayoran, Jakarta Pusat ini berjalan dengan lancar dan sukses membuat para penonton terharu oleh penampilan penuh makna dari anak-anak disabilitas. See the Unseen bukan hanya sebuah pertunjukan biasa, tapi juga wujud semangat untuk menembus garis batas di tengah keterbatasan yang dimiliki. Penasaran sama keseluruhan acaranya? Yuk, simak artikel ini sampai habis ya!
1. Menembus Garis Batas: Kisah Hidup Greysia Polii yang Menginspirasi
Edufriend, lo pernah dengar tentang Menembus Garis Batas? Inisiatif inspiratif ini lahir dari perjalanan hidup Greysia Polii, mantan pemain bulu tangkis Indonesia pada nomor ganda putri yang juga merupakan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Greysia Polii yang lebih akrab disapa Greys ini menuangkan kisah hidupnya dalam sebuah buku biografi yang berjudul sama. Bukan hanya sekadar buku biasa, Menembus Garis Batas telah berkembang menjadi sebuah gerakan sosial. Greysia Polii menginisiasi program donasi buku ke sekolah-sekolah, perpustakaan daerah, dan komunitas di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI). Tujuannya adalah untuk menyebarkan semangat pantang menyerah dan keberanian dalam menghadapi keterbatasan kepada banyak orang, terutama anak-anak dan remaja di pelosok negeri.
Melalui kolaborasi, kegiatan literasi, dan berbagai bentuk ekspresi, gerakan ini mengajak kita semua untuk percaya bahwa setiap orang—dengan segala keterbatasan yang dimiliki—punya potensi besar untuk melampaui batas dirinya. Melalui bukunya, Greysia Polii berharap dapat menumbuhkan semangat dan keyakinan bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk meraih yang terbaik dalam hidupnya, asalkan mau berusaha dan tidak menyerah pada keadaan. Semangat inilah yang menjadi landasan acara See the Unseen, sebuah panggung yang menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah akhir, melainkan awal dari sesuatu yang luar biasa.
2. Menggali Makna di Balik “See the Unseen”
See the Unseen bukan hanya sekadar tema, tapi sebuah ajakan untuk melihat sesuatu yang selama ini kerap luput dari perhatian kita. Melalui seni, teman-teman disabilitas dari SKH Markus, Pupa Center, dan Yayasan Nurasih Wijaya Saputra membuktikan bahwa keterbatasan fisik atau intelektual bukanlah penghalang untuk berkarya dan menginspirasi. Bahasa yang mereka gunakan bukan lisan ataupun tulisan, tapi bahasa seni—yang mampu berbicara langsung ke hati. Acara ini membukakan mata kita bahwa potensi besar bisa lahir dari siapa saja, selama diberi ruang untuk tampil dan dihargai. Di balik tema See the Unseen, tersimpan pesan kuat bahwa melihat bukan hanya soal mata, tapi soal hati dan keberanian untuk memahami yang berbeda.
3. Rangkaian Acara See the Unseen
Acara dimulai dengan sambutan dari Dr. (Cand) Luki Safriana, MBA, dosen pengampu mata kuliah Branding 6C Universitas Prasetiya Mulya. Ia menyampaikan rasa terharu dan bangganya terhadap acara ini. Dilanjutkan dengan peragaan busana hasil kolaborasi dengan ESMOD Indonesia, para model teman-teman disabilitas tampil memukau dengan penuh percaya diri.

(Sumber: Dok. Pribadi)
Penonton juga disuguhkan teater tanpa suara dari teman-teman tuli (Mantuli). Meskipun teater ini tidak dapat terdengar oleh telinga, namun maknanya mampu menggema di dalam jiwa para penonton. Teman-teman tuli menyampaikan makna dari penampilan teater mereka melalui ekspresi dan gerak tubuh.

(Sumber: Dok. Pribadi)
Kisah inspiratif juga hadir lewat dokumenter Menembus Garis Batas yang menampilkan kisah inspiratif Nissy Areina Meinard, seorang aktris dan konten kreator yang menekankan bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai dan semua orang punya timing-nya masing-masing dalam mencapai impian mereka.
Akhirnya, acara ditutup manis dengan penampilan paduan suara oleh semua peserta yang tadi sudah tampil, diikuti speech menyentuh dari Greysia Polii yang mengaku bangga dan sangat tersentuh oleh penampilan yang disuguhkan. Setelah selesai menonton, kita juga bisa mengunjungi tenant-tenant di luar ruang teater yang menjual hasil karya dari teman-teman disabilitas juga, lho, Edufriend!
Wah, See the Unseen sukses bikin bangga dan terharu deh. Acara ini mengingatkan kita bahwa keterbatasan tidak akan menjadi penghambat jika kita mau berusaha. Edufriend juga harus tetap semangat ya dalam menjalani hidup. Kalau mereka bisa menembus batas, kita juga bisa, kan?
Writer: Andini Haniyatur Riza
Editor: Tim News Director