Perkembangan Proyek LRT Jakarta Fase 1B: Solusi Transportasi Masa Depan

 

Proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B, yang menghubungkan Velodrome dengan Manggarai, kini memasuki tahap pembangunan yang semakin maju. Infrastruktur transportasi ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurangi kemacetan di Jakarta dengan menghadirkan moda transportasi yang cepat, nyaman, dan ramah lingkungan.

LRT Jakarta Fase 1B memiliki jalur sepanjang 6,4 kilometer, yang akan menghubungkan kawasan Rawamangun hingga Manggarai. Jalur ini akan melewati beberapa stasiun penting, yaitu:

1. Stasiun Rawamangun

2. Stasiun Pramuka BPKP

3. Stasiun Pasar Pramuka

4. Stasiun Matraman

5. Stasiun Manggarai

Dengan adanya jalur ini, LRT akan mempermudah aksesibilitas masyarakat dari wilayah Jakarta Timur ke pusat transportasi utama di Stasiun Manggarai, yang merupakan titik transit utama bagi KRL Commuter Line dan kereta jarak jauh.

Hingga Desember 2024, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B telah mencapai sekitar 42,3%. Beberapa pencapaian yang telah diraih dalam proyek ini antara lain:

  1. Pengecoran ‘slabdeck viaduct’ telah mencapai 1,4 kilometer, yang menjadi jalur utama LRT di atas jalan raya.
  2. Pemasangan ‘third rail’, sistem kelistrikan yang akan menggerakkan kereta, sudah dilakukan di jalur Velodrome – Rawamangun.
  3. Pembangunan Stasiun Rawamangun memasuki tahap penyelesaian arsitektural, termasuk pemasangan fasilitas peron dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.

Pemerintah menargetkan LRT Jakarta Fase 1B mulai beroperasi secara komersial pada akhir tahun 2026. Proyek ini menjadi bagian dari pengembangan transportasi terintegrasi di Jakarta, bersama dengan KRL, MRT, TransJakarta, dan rencana LRT Jabodebek yang akan memperluas jangkauan hingga ke daerah penyangga ibu kota.

Dengan progres yang terus berjalan, diharapkan LRT Jakarta Fase 1B dapat menjadi solusi transportasi yang efisien, modern, dan berkelanjutan bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya.