Jejak Berdaya: Langkah Nyata Bangkitkan UMKM dari Kampung ke Digital

(Sumber: Dok. Tim Jejak Berdaya)
Jakarta — Kampung kecil, semangatnya luar biasa. Inilah energi utama yang diangkat dalam Jejak Berdaya, sebuah gerakan sosial yang diinisiasi oleh LSPR Institute of Communication and Business. Program ini ditujukan untuk memperkuat usaha mikro di kalangan masyarakat prasejahtera, melalui peran aktif mahasiswa kelas PRDC26-2SP yang turun langsung untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian lewat rangkaian pelatihan, edukasi, dan pendampingan yang berkelanjutan.
Sasarannya adalah kelompok masyarakat yang selama ini terpinggirkan karena keterbatasan akses terhadap informasi, modal, dan teknologi. Dengan pendekatan berbasis masyarakat, Jejak Berdaya ingin membantu mereka agar dapat tumbuh mandiri, tidak lagi bergantung pada kondisi sosial-ekonomi yang selama ini membatasi ruang gerak mereka.
Rangkaian Acara Jejak Berdaya
Dimulai sejak 31 Mei hingga 21 Juni 2025, rangkaian kegiatan pra-acara digelar sebagai tahap awal untuk mempersiapkan warga Kampung Bedeng menuju hari puncak. Salah satu kegiatan pembuka adalah serial dokumenter bertajuk Jejak Cerita dari Gang Sempit, yang menyoroti kisah perjuangan dan semangat para pelaku UMKM lokal dalam menghadapi berbagai tantangan. Melalui media sosial, kisah-kisah ini dibagikan untuk menggugah empati dan meningkatkan kepedulian publik.
Selanjutnya, ada program Jejak Cakap Digital yang memberikan pelatihan pemasaran digital kepada warga, agar mereka bisa memasarkan produk secara efektif melalui platform online. Kegiatan ini dilanjutkan dengan Jejak Kreasi hasil kerja sama dengan Setali Indonesia, di mana warga diajak mengolah limbah tekstil menjadi produk bernilai jual tinggi. Semua kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tapi juga mendorong tumbuhnya semangat kewirausahaan berkelanjutan di tengah komunitas.

(Sumber: Dok. Tim Jejak Berdaya)
Puncak Acara Jejak Berdaya
Puncak acara Jejak Berdaya digelar pada Sabtu, 28 Juni 2025, bertempat di RPTRA Matahari yang berlokasi di Rawasari Barat 6 No.79A 4, RT.4/RW.1, Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10510. Lokasi ini menjadi pusat kegiatan interaktif yang melibatkan langsung warga Kampung Bedeng sebagai komunitas utama dalam program ini.
Kegiatan pagi hari diawali dengan Jelajah Jejak, sebuah funwalk interaktif yang mengusung konsep treasure hunt. Dalam kegiatan ini, peserta diajak menyusuri lingkungan Kampung Bedeng sambil menyelesaikan tantangan-tantangan edukatif yang menyenangkan dan juga menghibur. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Jejak Warna, yaitu sesi melukis di atas produk hasil karya warga. Kegiatan ini menjadi sarana ekspresi sekaligus bentuk apresiasi kreatif terhadap produk-produk lokal Kampung Bedeng.

(Sumber: Dok. Tim Jejak Berdaya)
Kemeriahan acara semakin terasa dengan kehadiran sejumlah sosok muda yang inspiratif, seperti finalis Mr. & Mrs. LSPR 2025, Duta Universitas Tarumanagara 2024, Duta FIS-H UNJ 2024, hingga Puteri Indonesia 2024. Tidak hanya itu, Abang None Jakarta Pusat serta Koko Cici Jakarta juga turut hadir dan terlibat langsung dalam mendukung kegiatan bersama warga Kampung Bedeng. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa banyak pihak dari berbagai kalangan menunjukkan kepedulian dan dukungan terhadap upaya pemberdayaan masyarakat.
Konferensi Pers: Ruang Diskusi dan Transparansi
Salah satu sesi yang paling bermakna adalah konferensi pers yang mempertemukan ketua pelaksana Jejak Berdaya, dosen pengampu, lurah setempat, serta perwakilan warga Kampung Bedeng. Diskusi ini tidak hanya menjadi ruang refleksi, tapi juga membuka kesempatan bagi media dan peserta untuk mengajukan pertanyaan seputar jalannya program, tantangan, hingga harapan ke depan.
Konferensi pers ini tidak hanya menjadi sarana menjelaskan visi dan perjalanan program, tetapi juga membuka peluang bagi media untuk memahami lebih dalam dampak nyata yang dirasakan oleh warga. Diskusi hangat dan penuh makna tersebut menunjukkan bahwa Jejak Berdaya adalah gerakan yang dibangun dengan niat baik dan komunikasi yang terbuka.

(Sumber: Dok. Tim Jejak Berdaya)
Peluncuran Inisiatif dan Pemutaran Dokumenter
Salah satu momen paling berkesan dalam acara ini adalah peluncuran dua inisiatif utama: Bedeng Goes Digital yang mendorong pelaku UMKM lokal untuk mulai terjun ke dunia digital, serta Jejak Kotak Berdaya yang menjadi lambang kolaborasi sekaligus upaya keberlanjutan usaha warga. Kedua program ini diharapkan tidak berhenti di acara puncak saja, tetapi bisa terus dijalankan dan memberi dampak jangka panjang bagi masyarakat.
Selain itu, suasana haru terasa saat pemutaran episode penutup dari dokumenter Jejak Cerita dari Gang Sempit yang berjudul Menjalin Harapan, Menjejak Masa Depan. Film ini menampilkan kisah nyata warga Kampung Bedeng dalam menghadapi perubahan, dan berhasil menyampaikan pesan yang kuat secara emosional sekaligus inspiratif.
Menutup seluruh rangkaian acara, Zita Anjani selaku Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata turut hadir dan menyampaikan pidato. Ia menyoroti pentingnya membangun pariwisata berbasis komunitas, dan menyebut Kampung Bedeng sebagai contoh nyata bahwa potensi besar bisa tumbuh bahkan dari lingkungan yang paling sederhana, selama diberi ruang, kepercayaan, dan dukungan untuk berkembang.
Kesan yang Tertinggal: Bangga, Terharu, dan Penuh Harapan
Acara ini sukses meninggalkan kesan yang mendalam bagi semua yang hadir. Banyak peserta merasa bangga bisa menjadi bagian dari gerakan ini, terharu melihat semangat warga Kampung Bedeng, dan kagum terhadap hasil kolaborasi antara mahasiswa, komunitas lokal, dan tokoh publik. Suasana yang tercipta sepanjang acara dipenuhi kehangatan, antusiasme, dan momen-momen yang meninggalkan kesan mendalam bagi setiap orang.

(Sumber: Dok. Tim Jejak Berdaya)
Jejak Berdaya bukan sekadar selebrasi, melainkan awal dari rangkaian langkah kecil yang perlahan tapi pasti mengarah pada perubahan besar. Harapannya, semangat ini bisa terus berkembang, menyebar ke pelosok-pelosok lain, dan menumbuhkan gerakan sosial yang berdampak nyata di masa depan.
Writer: Nida Khansa Fauziah
Editor: Tim News Director