Helvy Tiana Rosa: Dosen FBS UNJ yang Menginspirasi Lewat Karya dan Penghargaan Dunia

(Sumber: unj.ac.id)

Hai, Edufriend! Lo udah kenal belum sama Bu Helvy Tiana Rosa? Beliau merupakan dosen Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNJ yang baru saja menorehkan prestasi internasional dengan masuk dalam daftar The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims tahun 2026. Daftar tersebut dirilis oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) lho, Edufriend, yang dimana RISSC ini berkedudukan di Amman, Yordania. Pengakuan ini menjadi bukti kuat pengaruh karya dan dedikasi Bu Helvy dalam perkembangan sastra dan budaya, baik di tingkat nasional maupun global. Tak hanya membawa nama UNJ, keberhasilan ini juga mengharumkan Indonesia di mata dunia internasional.

Konsistensi dalam Berkarya Menorehkan Prestasi 

Sebagai akademisi dan sastrawan, Bu Helvy dikenal produktif. Beliau telah menulis lebih dari 80 buku sastra yang tak hanya mengharumkan nama UNJ, tetapi juga membawa sastra Indonesia ke panggung dunia. Selain itu, tak kurang dari 50 penghargaan nasional pernah beliau terima, termasuk Anugerah Sastra dari Balai Pustaka dan Majalah Sastra Horison (2013), serta Tokoh Perbukuan IBF Award (2006). Namanya juga tercantum dalam buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh terbitan Gramedia dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin (2014). Pengakuan tersebut menunjukkan kualitas karya yang tidak hanya digemari pembaca, tetapi juga mendapat penilaian positif dari lembaga literasi nasional.

Dalam daftar 2026, Bu Helvy tercatat sebagai satu dari 23 tokoh asal Indonesia yang berhasil memperoleh tempat di antara 500 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. Beliau masuk dalam kategori Seni dan Budaya bersama sejumlah tokoh nasional seperti Presiden Prabowo Subianto, Sri Mulyani, dan Megawati Soekarnoputri. Prestasi ini bukan yang pertama kali bagi Bu Helvy. Namanya telah konsisten tercantum dalam The Muslim 500 sejak tahun 2009. Konsistensi Bu Helvy tersebut menunjukkan apresiasi global terhadap perjalanan panjangnya dalam menciptakan karya yang sarat nilai dan memiliki dampak sosial luas. Penobatan berulang ini sekaligus menegaskan posisi pentingnya dalam lanskap sastra muslim dunia.

Menebar Semangat Lewat Kata dan Karya

Bu Helvy telah menulis sekitar 80 buku, diantaranya Ketika Mas Gagah Pergi (Pustaka Annida, 1997), Pippi: Gadis Kecil dari Tepi Rel Kereta Api (Republika, 2022), Puisi-Puisi yang Melepuh di Mataku (Bitread, 2019), Perempuan yang Berdansa dengan Puisi/A Lady Dances with Poetry (Bitread, 2017), Segenggam Gumam (Syaamil, 2003), Akira Muslim Watashiwa (Syaamil, 2000), dan Mata Ketiga Cinta (ANPH, 2012). 

Beberapa karya lainnya seperti Hayya (2019) dan Kepada Perempuan yang Menginginkan Suamiku (2024) juga mendapatkan sambutan luas dari pembaca. Karya-karyanya dimuat dalam berbagai antologi nasional dan internasional, termasuk Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia (2000) dan Indonesian Women Writers (2015).

Karya-karya penting seperti Juragan Haji dan Tanah Perempuan karya Bu Helvy Tiana Rosa berhasil masuk dalam Karya Sastra Unggulan BSNP (2019). Bahkan karyanya yang lain, Ketika Mas Gagah Pergi ditetapkan sebagai Buku rekomendasi sastra dan masuk ke kurikulum Kemendikbudristek (2024). Hal ini menegaskan relevansi dan manfaat pendidikan dari karya tersebut. Capaian Bu Helvy Tiana Rosa tak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga mencerminkan kontribusi nyata UNJ dalam melahirkan tokoh-tokoh yang berpengaruh secara global. Melalui karya sastra, pendidikan, dan kiprah sosialnya, Bu Helvy membuktikan bahwa kekuatan kata dan budaya dapat menjadi jembatan menuju perubahan.

Di dunia perfilman, Bu Helvy juga dikenal sebagai produser sejumlah film yang diadaptasi dari karya-karyanya, antara lain Ketika Mas Gagah Pergi (2016), Duka Sedalam Cinta (2017), 212: The Power of Love (2018), Hayya (2019), Hayya 2 (2021), Jomblo Fi Sabilillah (2023), dan Gaza (2024). Beliau bahkan memproduseri film dokumenter Lebanon: The Land of Refugees (2024) serta menulis lagu-lagu tema filmnya bersama musisi ternama seperti Dwiki Dharmawan dan Ananda Sukarlan.

Fakta Unik Helvy Tiana Rosa

Saat ini, Bu Helvy Tiana Rosa masih aktif mengajar di FBS UNJ. Di balik kesibukannya mengajar sebagai dosen, Bu Helvy juga dikenal luas sebagai pendiri Forum Lingkar Pena (FLP), salah satu komunitas penulis terbesar di Indonesia. Melalui FLP, Bu Helvy berperan besar dalam membangun budaya literasi Islam yang berdaya, serta melahirkan banyak penulis muda dengan karya bernuansa moral dan kemanusiaan.

(Sumber: unj.ac.id)

Bukan hanya itu, Bu Helvy juga merupakan alumni program doktor UNJ dengan predikat sangat memuaskan. Beliau menulis disertasi berjudul Proses Kreatif Menulis Cerpen Perempuan Pekerja Rumah Tangga, yang memperlihatkan kepeduliannya terhadap isu sosial dan perempuan. Bu Helvy resmi menjadi Doktor ke-4032 UNJ, sebuah pencapaian yang semakin memperkuat kiprahnya sebagai akademisi inspiratif.

Nah, Edufriend, banyak banget hal yang bisa kita dapatkan dari kisah Bu Helvy Tiana Rosa. Kisahnya menunjukkan bahwa lewat kata bisa memberi kekuatan untuk menginspirasi. Dari kampus UNJ sampai dunia internasional, beliau juga menunjukkan bahwa mimpi besar bisa tercapai asal kita konsisten dan tulus berkarya.

Jadi, Edufriend, jangan takut untuk memulai. Menulis, berkarya, atau melakukan hal-hal kecil yang lo suka, siapa tahu nantinya bisa jadi langkah besar di masa depan. Dan jangan lupa untuk tetap menjalaninya dengan hati yang tulus dan tekad yang kuat. Yuk, terus semangat dan tebarkan inspirasi seperti Bu Helvy Tiana Rosa! 

 

 

Writer: Sekar Salsabila Permana Putri

Editor: Tim News Director