EXCELORA 2 x PIONEER: Membuka Wawasan Lewat Esai dan Bisnis

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Jakarta— Halo, Edufriend! Lo tau nggak sih kalau mahasiswa tak hanya dituntut untuk unggul di bidang akademik aja, tetapi juga ditantang untuk menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan karya-karya inovatif dan juga bermakna tentunya. Inilah semangat yang diusung dalam acara EXCELORA 2 x PIONEER yang digelar oleh mahasiswa Comdev FEB UNJ pada Sabtu, 12 Juli 2025, yang bertempat di Aula Ki Hajar Dewantara, Kampus A UNJ, Rawamangun.

Dengan mengangkat tema “Mengukir Karya, Membangun Masa Depan” acara ini juga menjadi ruang belajar sekaligus inspirasi bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka yang proaktif dalam menciptakan karya-karya inovatif dan juga strategis, yang tak hanya menunjukkan kemampuan akademik saja, melainkan juga membangun keterampilan kewirausahaan yang berdampak dan tentunya penuh makna.

Acara yang Meriah dan Penuh Semangat!

Acara dimulai dengan pembukaan dan pembacaan doa, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars UNJ sebagai bentuk penghormatan kepada tanah air dan institusi. Sambutan-sambutan dari berbagai pihak pun turut mewarnai sesi awal acara, mulai dari Ketua Pelaksana, Kepala Sekolah Comdev FEB UNJ, hingga perwakilan dari Wakil Dekan FEB UNJ.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah Comdev menyoroti pentingnya kegiatan ini dalam membangun kemampuan mahasiswa di dua bidang krusial, yaitu penulisan esai akademik dan juga penyusunan business plan. Dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC), mahasiswa diajak untuk berpikir strategis dalam merancang ide bisnis mereka. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata komitmen Comdev untuk memperluas wawasan dan keterampilan mahasiswa di lingkungan FEB UNJ.

Sesi Pertama: Esai sebagai Jendela Intelektual

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Sesi utama dimulai dengan materi yang disampaikan oleh Danis Nurul Yunita, S.Pd., M.Sc., yang membawakan topik “Esai sebagai Jendela Intelektual: Teknik Penulisan Esai Akademik yang Memikat.”

Beliau mengajak peserta untuk mulai menulis dari keresahan dan pemikiran pribadi. Menulis esai bukanlah soal mengumpulkan kutipan semata, melainkan soal menyusun gagasan sendiri dengan dukungan referensi yang relevan. Dalam prosesnya, peserta juga diajak untuk memahami alur penulisan mulai dari brainstorming ide, mencari bahan bacaan (buku, artikel, pidato, hingga koran), membuat poin-poin utama, lalu menyusunnya menjadi paragraf utuh yang logis dan berdaya pengaruh.

Peserta juga diberi tips tentang pentingnya proofreading, membuat daftar pustaka yang sesuai, dan menjaga keaslian tulisan. “Punya opini dulu, baru baca referensi terkait,” begitu pesan beliau agar mahasiswa tidak kehilangan suara mereka sendiri dalam proses menulis.

Diskusi interaktif pun berlangsung hangat. Salah satu topik yang dibahas adalah, “Apakah pop Indonesia bisa mendunia?” Peserta diajak untuk menyatakan pendapat—setuju atau tidak—dan menjelaskan alasannya. Lewat sesi ini, mahasiswa tidak hanya belajar menulis, tapi juga diajak berpikir kritis dan mengasah argumentasi. Danis juga berpesan kepada para peserta bahwa “Jangan takut untuk bertanya karena di situ terjadi proses berpikir, dan untuk itu jangan mematikan proses berpikir itu.”

Sebagai penutup, Danis memberikan kalimat yang membekas di benak peserta: “Menulis esai bukan sekadar menyusun kata, tetapi melatih berpikir kritis, mempertajam logika, dan mengartikulasikan gagasan dalam bentuk yang memengaruhi pembaca.”

Sesi Kedua: Merancang Masa Depan Lewat BMC

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Sesi kedua menghadirkan pembicara muda inspiratif, Andre Ferdiawan, yang membawakan materi “Merancang Masa Depan: Optimalisasi Business Model Canvas untuk Startup Mahasiswa.”

Andre memaparkan bagaimana BMC (Business Model Canvas) dapat menjadi alat bantu strategis untuk mengembangkan bisnis, mulai dari ide hingga ke tahap implementasi. Ia juga menekankan bahwa setiap kompetisi bukan semata-mata soal menang atau kalah, melainkan bagaimana setiap individu membentuk mental juara—yakni siap belajar, gagal, dan bangkit kembali.

Peserta diajak memahami struktur BMC dan cara mengisi setiap bagiannya, dari value proposition hingga customer segment. Dengan pendekatan yang ringan dan penuh contoh nyata, Andre berhasil membuat topik ini terasa dekat dan relevan dengan kehidupan mahasiswa.

Untuk menjaga semangat peserta, panitia dari acara ini juga mempersiapkan game interaktif untuk menjadi selingan selama acara berlangsung. Dengan begitu suasana dapat menjadi cair dan hangat, menciptakan ruang yang nyaman untuk belajar dan juga bertukar pikiran.

Manfaat yang Didapat Peserta

Melalui kegiatan ini, peserta tidak hanya membawa pulang e-sertifikat dari CDC FEB UNJ, tetapi juga wawasan baru dalam penulisan esai akademik dan penyusunan business plan. Mereka juga mendapat kesempatan berharga untuk bertanya langsung kepada para pemateri, membangun jaringan, serta membawa pulang doorprize menarik.

EXCELORA 2 x PIONEER bukan sekadar seminar, tapi sebuah langkah nyata untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan berpikir dan berkarya. Melalui tema “Mengukir Karya, Membangun Masa Depan,” acara ini menanamkan nilai penting bahwa setiap ide, bila diasah dan dikelola dengan baik, bisa menjadi kontribusi besar bagi masa depan.

Wah, ternyata acaranya seru banget ya, Edufriend! Bukan cuma sekadar seminar biasa, akan tetapi lebih dari pada itu karena langsung membahas tantangan kepenulisan esai dan juga BMC (Bisnis model Canvas) Jadi, jangan lewatkan kegiatan seru dan bermanfaat lainnya yang bisa bantu kamu gali potensi diri!

 

 

Writer: Ahmad Rizqi Syahputra

Editor: Tim News Director