Eksplorasi Mahasiswa UNJ Ungkap Gua Parhelion Nglampar, Harta Karun Gunungkidul
Halo, Edufriend! Alam memang tidak habis dengan kejutannya. Salah satu hal yang mengejutkan dari alam itu sendiri ada di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang kembali membuat takjub. Tepatnya di Padukuhan Nglegok, Kelurahan Giritirto, Kapanewon Purwosari, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebuah gua baru yang menakjubkan ditemukan secara tidak sengaja oleh warga pada 4 Mei 2025. Penemuan ini ditemukan berawal dari kegiatan sederhana warga dalam menata jalan lingkungan, namun justru membuka tabir keajaiban geologi yang tersembunyi di bawah permukaan tanah. Yuk, kita simak bagaimana awal mula gua ini ditemukan!

(Sumber: Humas UNJ, unj.ac.id).
Penemuan Tak Terduga Saat Normalisasi Jalan
Awalnya, gua ini hanya dianggap sebagai lubang sempit yang cukup membahayakan oleh warga setempat, bahkan lubang tersebut sempat ditutup dengan bebatuan demi menjaga keselamatan. Letaknya cukup dekat dengan rumah penduduk, warga menyebutnya Gua Nglampar karena berada di wilayah Dusun Nglampar. Namun, Edufriend siapa sangka kalau di balik mulut gua sempit itu tersembunyi keindahan geologi luar biasa?
Semua diawali dari kegiatan rutin warga Padukuhan Nglegok pada 4 Mei 2025 yang sedang melakukan normalisasi jalan lingkungan. Pada saat itu, mereka hanya berniat memperluas akses jalan yang mulai rusak dan tergenang air saat hujan namun saat proses pengerukan berlangsung, salah satu alat kerja mengenai rongga yang tak biasa. Ternyata, itu adalah mulut sebuah gua sempit yang tertutup bebatuan dan tanah, rasa penasaran mulai muncul di kalangan pemuda dan tokoh masyarakat setempat beberapa dari mereka menduga bahwa lubang tersebut mungkin bukan sekadar rongga biasa apalagi kawasan ini memang berada di zona karst yang dikenal kaya akan formasi gua.
Mahasiswa UNJ Turun Tangan, Eksplorasi Dimulai!
Mulailah muncul rasa penasaran dan rasa ingin tahu itu kemudian berujung pada inisiatif menghubungi tim mahasiswa UNJ yang kebetulan sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kelurahan Giritirto. Tak disangka, langkah kecil itu membuka pintu menuju penemuan besar yang akan mengubah cara pandang warga terhadap potensi alam desanya.
Penemuan ini menarik perhatian mahasiswa dan dosen dari Program Studi Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Jakarta (FISH UNJ) yang sedang melaksanakan PKL di wilayah tersebut Dipandu oleh Kepala Dukuh Nglegok, tim UNJ yang dipimpin Prof. Cahyadi Setiawan melakukan eksplorasi pada 15 Mei 2025 tepat di hari terakhir PKL mereka.

(Sumber: Humas UNJ, unj.ac.id).
Gua Parhelion Nglampar: Simbol Cahaya dan Pesona Alam Tersembunyi.
Tidak lama setelah berhasil dieksplorasi oleh tim mahasiswa dan dosen dari UNJ bersama warga setempat, gua yang sebelumnya hanya disebut “Gua Nglampar” akhirnya diberi nama resmi: Gua Parhelion Nglampar Menurut Prof. Cahyadi Setiawan, selaku dosen pembimbing lapangan, nama “Parhelion” diambil dari istilah dalam meteorologi yang menggambarkan fenomena cahaya matahari ganda seolah ada dua atau lebih matahari di langit. Fenomena ini melambangkan harapan, terang, dan kerja sama yang harmonis, dalam konteks ini, nama tersebut mencerminkan kolaborasi erat antara masyarakat dan akademis karena dapat mengungkap keindahan alam yang tersembunyi dan selama ini belum diketahui banyak orang.
Tapi bukan hanya menyimpan makna simbolis, nih Edufriend. Gua Parhelion Nglampar juga menghadirkan tantangan dan keindahan alam yang luar biasa. Gua ini memiliki karakteristik gabungan antara lorong horizontal dan vertikal, dengan kedalaman sekitar 10 meter dari permukaan, serta medan yang cukup ekstrem, Edufriend.
FYI, mulut gua bisa terbilang cukup sempit, dan untuk jalur masuknya curam dengan lorong yang berliku. Namun, begitu masuk ke dalam semua usaha terbayar lunas. Gua ini menyimpan ornamen geologis langka seperti stalaktit, stalagmit, gourdam, flowstone, draperies, hingga straw yang sangat rapuh, bentuk-bentuk tersebut adalah bukti nyata dari proses geologi ribuan tahun yang menciptakan ruang bawah tanah yang penuh pesona dan edukasi.
Gua ini tidak hanya indah, tapi juga sarat nilai ilmiah sebuah laboratorium alam yang menunggu untuk terus diteliti dan dijaga bersama.
Edufriend, melalui semangat gotong royong dan semangat untuk menggali ilmu, gua ini diharapkan dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata edukatif dan konservatif yang tetap menjaga kelestarian alam. Tak hanya itu, Gua Parhelion Nglampar juga berpotensi besar menjadi laboratorium alam yang bermanfaat bagi kajian ilmu kebumian, pendidikan, dan generasi mendatang.
Writer: Sekar Salsabila Permana Putri
Editor: Tim News Director