E-Book vs Buku Fisik, Lebih Unggul yang Mana?

(Source: Google)
Literasi adalah kemampuan untuk membaca, menulis, dan memahami informasi yang merupakan fondasi dari setiap masyarakat yang maju. Di era digital ini, literasi nggak hanya terbatas pada kemampuan membaca buku atau menulis esai, Edufriend, tapi juga mencakup pemahaman terhadap informasi yang ada di internet, media sosial, dan teknologi lainnya. Meningkatkan literasi di masyarakat memiliki dampak yang sangat besar, mulai dari peningkatan kualitas hidup individu hingga kemajuan bangsa. Yuk, Edufriend, kita sama-sama ulas soal literasi buku!
“Membaca adalah jendela dunia”, begitulah kata kiasan yang sering banget kita dengar dan merupakan hal yang benar. Apalagi untuk mahasiswa yang harus banyak-banyak membaca. Membaca buku nggak bisa digantikan oleh Tiktok-an, scroll Instagram, scroll X, dan lain sebagainya, Edufriend. Kegiatan membaca buku merupakan hal yang berbeda meskipun Edufriend membaca buku melalui e-book atau buku digital.
Betul kalau dibilang membaca bisa dari apa saja, tetapi kalau diartikan secara harfiah, arti buku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) itu adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Kehadiran buku digital membuat makna ini bergeser karena lembaran buku itu bisa dibaca dengan file portable document format (PDF) di gadget.
Kemajuan teknologi ini tentu sangat memudahkan kita, karena tidak perlu membawa buku fisik yang pastinya lebih berat dan makan lebih banyak ruang, tapi, Edufriend, membaca buku fisik juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan membaca versi digital, seperti:
- Pengalaman Taktile dan Sensorik
Sentuhan kertas, membalik halaman, dan aroma khas buku adalah hal-hal yang sulit ditiru oleh perangkat digital.
- Mengurangi Gangguan
Buku fisik tidak memiliki notifikasi atau gangguan digital yang sering kali muncul saat membaca di perangkat elektronik. Ini membantu pembaca untuk lebih fokus dan tenggelam dalam materi yang sedang dibaca.
- Lebih Baik untuk Kesehatan Mata
Membaca dari layar perangkat digital dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan ketegangan mata dan gangguan tidur karena radiasi.
- Membantu Pemahaman dan Retensi Informasi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa membaca buku fisik dapat meningkatkan pemahaman dan retensi informasi. Proses fisik membalik halaman dan visualisasi posisi teks dalam buku dapat membantu otak dalam mengingat informasi lebih baik.
- Koleksi dan Nilai Sentimental
Buku fisik memiliki nilai sentimental dan estetika yang tinggi. Koleksi buku di rak dapat menjadi simbol pengetahuan dan prestasi. Selain itu, buku fisik bisa diwariskan, diberikan sebagai hadiah, atau ditandai dengan catatan pribadi, menjadikannya lebih berharga dari sekadar materi bacaan.
- Tidak Bergantung pada Teknologi
Buku fisik tidak memerlukan baterai, perangkat khusus, atau koneksi internet. Mereka bisa dibaca kapan saja dan di mana saja tanpa perlu khawatir tentang teknologi yang mendukung.
- Mendukung Fokus dan Konsentrasi
Membaca buku fisik seringkali mempromosikan aktivitas membaca yang lebih lambat dan lebih terfokus, yang ideal untuk pemahaman mendalam, berbeda dengan membaca digital yang cenderung dilakukan dengan cepat atau bahkan sambil melakukan multitasking.
- Meminimalkan Kelelahan Mental
Membaca di layar dapat membuat mental lelah lebih cepat karena kontras dan kilatan layar. Buku fisik memberikan pengalaman yang lebih alami dan tidak melelahkan.
- Mendukung Industri Buku dan Lingkungan Sosial
Membeli dan membaca buku fisik dapat mendukung penulis, penerbit, dan toko buku lokal. Selain itu, membaca buku fisik sering kali dapat mendorong interaksi sosial, seperti menghadiri klub buku atau acara peluncuran buku.
- Lebih Mudah untuk Anotasi dan Penandaan
Banyak orang merasa lebih nyaman membuat catatan, penandaan, atau melipat sudut halaman pada buku fisik.Kalau lo termasuk tim yang mana, Edufriend? Tim e-book atau buku fisik?
Writer: Intan Aulia Rahma
Editor: Tim News Director