Membangun Solidaritas Lintas Prodi di FISH UNJ Lewat SCARF 2025
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Jakarta — Halo, Edufriend! Rangkaian kegiatan SCARF (Solidarity Civic Art & Sport Festival) 2025 akhirnya mencapai puncaknya lewat Closing Party SCARF 2025 yang dilaksanakan pada Selasa (2/12/2025), sebuah acara meriah yang sekaligus menjadi penutup dari empat rangkaian besar yang sudah berjalan sejak September lalu. Tahun ini, SCARF hadir dengan warna baru karena adanya kolaborasi lintas Program Studi (Prodi) antara PPKN dan Ilmu Hukum, yang membuat konsep acara lebih segar dan penuh energi. Tidak hanya itu, Closing Party SCARF 2025 juga menghadirkan 3 band yaitu Rrag, Playground Radio, dan THE WARBUDS.
Salah satu koordinator panitia acara yaitu Dimas menjelaskan bahwa Closing Party adalah bagian akhir dari seluruh rangkaian SCARF 2025. “Acara yang sedang diadakan ini namanya Closing Party. Ini merupakan rangkaian terakhir dari SCARF dan menjadi penutup dari semua kegiatan yang sudah dijalankan dari awal,” jelasnya. SCARF sendiri terdiri dari Coolestiva, Martil, dan CLAS (Civic Law Art & Sport) yang tahun ini berganti nama setelah Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum resmi bergabung dalam kegiatan.
Perjalanan Panjang Menuju Closing Party SCARF 2025
Persiapan SCARF 2025 sudah berlangsung sejak lama. Rangkaian pertama dimulai pada 27 September 2025. Penyelenggaraan yang cukup panjang ini membuat SCARF menjadi salah satu agenda tahunan yang selalu ditunggu oleh mahasiswa. “Ini sebenarnya acara tahunan. Tapi tahun ini ada yang berbeda karena Prodi Hukum baru masuk, jadi ada suasana baru dalam kerja samanya,” ujar Dimas
Keterlibatan Prodi Ilmu Hukum bukan hanya menambah jumlah peserta, tetapi juga memperluas tujuan acara. Panitia menjelaskan bahwa mereka ingin SCARF menjadi wadah memperkuat hubungan antarprodi. “PPKN dan Hukum itu walaupun berbeda, satu guru satu hukum. Tapi lewat kegiatan ini kami ingin tetap solid dan saling mendukung,” tambahnya.
Fantasy Kingdom: Tema yang Bikin Acara Makin Hidup
Closing Party SCARF 2025 mengusung tema “Fantasy Kingdom”, sebuah konsep yang memadukan unsur petualangan, keberanian, dan persahabatan. Tema ini dipilih untuk menggambarkan nuansa perjalanan mahasiswa yang penuh dinamika namun tetap menyenangkan.
“Fantasy Kingdom itu menggambarkan tempat berpetualang yang asik dan menarik. Ada keberanian, pengorbanan, persahabatan, dan nilai-nilai universal yang ingin kita bawa ke SCARF 2025,” jelas Rhafli sebagai Ketua Pelaksana.
Nuansa fantasi ini juga dipilih agar peserta bisa lebih menikmati setiap momen dan merasakan atmosfer penutup yang meriah sekaligus hangat.
Bukan Sekadar Penutupan, SCARF 2025 Jadi Tempat Healing Bareng
Selain menjadi acara penutup, Closing Party SCARF 2025 juga dirancang sebagai momen refreshing bagi mahasiswa. Setelah melalui berbagai kegiatan akademik, organisasi, dan rangkaian lomba sebelumnya, acara ini jadi ruang untuk melepas penat. “Acara ini bukan cuma penutup proker BEM, tapi juga tempat melepas semua beban. Biar para penonton, terutama anak-anak BEM PPKN, bisa healing dan refreshing bareng,” jelas Rhafli.
Dengan konsep yang lebih santai, mahasiswa dapat merayakan pencapaian setahun penuh sambil menikmati suasana yang lebih cair dan menyenangkan.
Suara dari Peserta: Seru, Dekat, dan Penuh Kebersamaan
Peserta memberikan respons yang sangat positif terhadap acara ini. Salah satu peserta yang juga ketua angkatan yaitu Balqis mengatakan, “Acara ini menarik banget karena akhirnya bisa ngumpul bareng dan bersaing sehat. Tapi yang paling kerasa itu suasana kekeluargaannya.”
Selain itu, ia mengaku bahwa acara ini memberikan kesempatan untuk rehat sejenak dari rutinitas kuliah dan kegiatan lapangan. “Kita habis semester yang lumayan padat, ada kegiatan kunjungan juga. Jadi acara ini tuh bikin fresh lagi, bisa ketawa dan bonding bareng teman-teman,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan harapan agar SCARF tetap terus ada setiap tahunnya. “Semoga tetap jadi acara besar yang bener-bener bisa dimanfaatin banyak angkatan, bukan cuma yang aktif tahun ini,” katanya.
Harapan ke Depan: Tetap Solid Meski Beda Rumpun
Panitia berharap SCARF 2025 menjadi langkah awal menuju kekompakan yang lebih besar di tahun-tahun berikutnya. Dengan hadirnya kolaborasi lintas prodi, mereka ingin hubungan antar mahasiswa di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial semakin kuat. “Semoga PPKN dan Hukum makin solid ke depannya. Lewat seni, olahraga, dan kegiatan kebersamaan ini, kita bisa terus bangun solidaritas meskipun berasal dari prodi yang berbeda,” ungkap Dimas selaku panitia.
Closing Party SCARF 2025 menjadi bukti bahwa kegiatan kampus bukan hanya tentang acara, tapi juga tentang membangun ruang untuk tumbuh dan memperkuat kebersamaan.
Gimana, Edufriend? Siap ikut meramaikan rangkaian SCARF berikutnya? Jangan sampai ketinggalan keseruannya!
Writer: Davina Az-Zahra
Editor: Tim News Director



