ODASIS Project 2025: Kolaborasi Seni UNJ–Gwangju yang Ditutup Meriah Lewat "Dalgona"

Hai, Edufriend! Dunia Seni Rupa UNJ kembali membawa cerita menarik lewat kerja sama kreatif dengan Gwangju Cultural ODA dan Gwangju University, Korea Selatan. Banyak momen seru dan pengalaman baru yang berhasil dirangkai. Yuk kita bahas bareng!

Kolaborasi UNJ–Gwangju dalam ODASIS Project 2025

Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNJ baru saja menyelesaikan rangkaian acara ODASIS Project 2025, sebuah program pertukaran internasional di bidang seni, budaya, dan desain ruang publik. Program ini berlangsung dari Mei sampai Oktober 2025 dan hebatnya lagi melibatkan mahasiswa arsitektur Gwangju University, Korea Selatan, lho, Edufriend!

ODASIS (One Day Art Student in South Korea) merupakan program kolaborasi seni antara Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan mitra seni di Gwangju, Korea Selatan. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar, berkarya, dan tampil di panggung internasional melalui rangkaian kegiatan seni yang intensif.

Walaupun nama nya “One Day” tapi ODASIS Project 2025 sejatinya berlangsung selama berbulan-bulan. Mahasiswa UNJ yang terlibat sebagai peserta dalam acara ini diajak untuk menyelami proses kreatif dari nol, mulai dari menggali ide, mengenal budaya baru, hingga akhirnya mempresentasikan karya di negeri orang. 

Kegiatan yang berlangsung berbulan-bulan ini mempunyai beberapa rangkaian lho, Edufriend! Peserta ODASIS Project 2025 memulai perjalanan mereka dengan sosialisasi dan proses seleksi, lalu masuk ke fase workshop untuk menggali ide dan menentukan konsep awal karya. Setelah itu, mereka menjalani latihan intens dan mulai menyusun pertunjukan secara lebih serius.

Karya kemudian masuk tahap produksi, termasuk mock performance untuk melihat perkembangan dan memperbaiki bagian yang masih kurang. Menjelang keberangkatan, peserta melakukan finalisasi teknis sekaligus berkoordinasi dengan tim Korea mengenai jadwal dan kebutuhan pementasan.

Puncak program berlangsung di Gwangju, Korea Selatan, tempat peserta mengikuti workshop lanjutan, latihan kolaboratif, eksplorasi budaya, hingga tampil di panggung publik sebagai hasil akhir dari seluruh proses pembelajaran.

Ada juga rangkaian acara eksplorasi lapangan ke RPTRA Komando Ceria, Johar Baru, Jakarta Pusat, yang dijadikan lokasi uji coba penerapan konsep CPTED (Crime Prevention Through Environmental Design) dalam desain ruang publik. 

Menurut dosen Prodi Seni Rupa sekaligus panitia publikasi, Siti Khodijah Lestari, dari rangkaian kegiatan ODASIS Project 2025 ini para peserta tidak hanya belajar teori di kelas. Mereka turun langsung ke lapangan, memetakan area, ngobrol dengan warga, sampai menggali kebutuhan lingkungan secara detail. Program ini juga jadi ruang untuk memperluas jejaring seniman muda Asia serta memperkuat kolaborasi kreatif antara Indonesia dan Korea.

(Sumber:Unj.ac.id)

Eksplorasi di Galur: Dari Riset Sampai Ruang Publik Baru

Salah satu titik penting ODASIS Project 2025 ini ada di Kelurahan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat, tempat peserta dari Korea, Taiwan, Thailand, Uzbekistan, dan Mongolia bergabung dengan mahasiswa UNJ untuk melakukan riset sosial dan lingkungan. Selama beberapa bulan, mereka mengolah temuan lapangan menjadi karya nyata: paviliun bambu, mural warna-warni, papan penanda, serta tempat sampah ramah lingkungan. Semua dikerjakan bareng warga setempat. Atmosfer gotong royongnya terasa banget!

Proyek ini ditutup dengan festival masyarakat yang bahkan dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kota Jakarta Pusat. Lurah Galur, Suci Asliyati Slagai, mengapresiasi kontribusi nyata mahasiswa dan tim ODASIS. Menurutnya, ruang publik yang dibangun kini jadi tempat yang ramah, aman, dan menyenangkan untuk warga berkumpul, bermain, dan saling berinteraksi. Ia juga membuka peluang kolaborasi lanjutan agar Galur bisa menjadi laboratorium sosial bagi mahasiswa UNJ.

Dari total 20 peserta, delapan mahasiswa UNJ terpilih melanjutkan program ke Gwangju, Korea Selatan untuk mengikuti lokakarya dan festival seni internasional. Salah satu peserta, Emily Rahma Dewi, menceritakan pengalamannya yang sangat berkesan. Ia belajar banyak soal seni, budaya, kolaborasi lintas negara, dan pentingnya menghargai perbedaan.

Dalgona: Ajang Apresiasi dan Refleksi ODASIS Project 2025

Rangkaian besar ODASIS Project 2025 ditutup dengan perayaan yang penuh tawa, apresiasi, dan cerita hangat lewat acara Dalgona (Days of Laughter with ODASIS and Futurona). Acara ini digelar pada Rabu, 12 November 2025 di Aula Maftuchah Yusuf, Kampus A UNJ, dan berhasil menarik perhatian banyak mahasiswa, dosen, hingga tamu undangan yang ingin melihat lebih dekat perjalanan ODASIS tahun ini.

Acara dibuka dengan pertunjukan tari oleh Salman, suasana langsung pecah sejak awal acara. Salman membuka panggung dengan penampilan tari yang energik dan emosional, menggabungkan gerakan modern dengan sentuhan tradisi yang membuat para penonton terhanyut.

(Sumber:Unj.ac.id)

Tak lama setelah itu, 12 peserta ODASIS Project 2025 tampil dalam sebuah drama pendek yang merangkum pengalaman mereka selama mengikuti program. Walaupun sederhana, jalan ceritanya berhasil membuat penonton tersenyum, bahkan beberapa tampak berkaca-kaca karena pesan yang disampaikan sangat menyentuh. Penampilan tersebut mendapat sambutan hangat dari tamu undangan, dosen, dan mahasiswa membuat mereka memberikan tepuk tangan panjang sebagai sebuah apresiasi tulus atas kerja keras para peserta yang benar-benar menghidupkan panggung.

Dalgona juga menghadirkan talkshow interaktif yang diisi peserta yang baru kembali dari Gwangju. Mereka berbagi cerita tentang proses belajar, kolaborasi seni, dan pengalaman lintas budaya. Dalgona bukan hanya seremoni penutup, tetapi ruang untuk merayakan perjalanan panjang ODASIS Project 2025. Setiap penampilan, cerita, dan tawa yang hadir di acara ini menjadi pengingat bahwa program ini bukan hanya menghasilkan karya tetapi juga membentuk karakter, memperluas perspektif, dan menghubungkan banyak orang melalui seni dan pengalaman lintas budaya.

Wah, sesuatu hal yang menarik banget ya, Edufriend! Perjalanan yang panjang ODASIS Project 2025, mulai dari latihan di kampus, riset lapangan, kolaborasi lintas negara, hingga tampil di panggung Gwangju menjadi cerita besar tentang dedikasi dan mimpi. Setiap prosesnya membawa pesertanya ke pengalaman baru.

Edufriend, menarik banget perjalanan ODASIS Project tahun ini! Seru banget bisa dapat kesempatan ke Korea buat belajar seni, budaya, dan kolaborasi lintas negara. Kalau menurut lo gimana, Edufriend? 

 

 

Writer: Sekar Salsabila Permana Putri

Editor: Tim News Director