Problematika Pasangan Muda dan Parenting - Ulasan Film Dua Hati Biru
(Source: Youtube)
Edufriend, siapa nih yang nungguin kelanjutan cerita Bima dan Dara? Siap-siap deh, karena Gina S. Noer bersama Dinna Jasanti kembali merilis karya terbarunya yang melanjutkan kisah dari film Dua Garis Biru berjudul Dua Hati Biru. Film ini sudah rilis sejak tanggal 17 April 2024, masih dalam suasana lebaran dan menjadi variasi tontonan di tengah gempuran film horror yang memenuhi deretan film di bioskop tanah air.
Melanjutkan cerita dari film terdahulunya, film ini akan menceritakan tentang kepulangan Dara (Nurra Datau) dari Korea setelah 4 tahun lamanya untuk bisa tinggal bersama dengan Bima (Angga Yunanda) dan anak mereka, Adam (Farrel Rafisqy) di Indonesia. Kembalinya Dara tentu menjadi obat penawar rindu setelah lama berpisah, namun masalah turut berdatangan seiring berjalannya waktu. Terpisahnya Dara dengan Adam menjadi tantangan baginya untuk menjalin hubungan sebagai ibu dan anak. Bima yang mengemban beban sebagai kepala keluarga dan seorang ayah juga tak luput dari berbagai masalah. Perbedaan sifat, pendapat, dan pandangan antara Dara dan Bima juga menjadi pemicu pertikaian dalam keluarga kecil mereka.
Gak cuma hubungan Dara dan Bima yang menjadi sorotan loh, Edufriend, namun hubungan mereka dengan orang tuanya juga memiliki ketertarikan tersendiri. Perselisihan anak dengan orang tua, menantu dengan mertua, bahkan dalam dunia kerja menjadi balutan kisah yang mengisi film ini. Misalnya, Bima yang juga merupakan seorang anak, menjadikannya sering mendapat berbagai kritik, komentar, dan nasihat dari orang tuanya yang sering berbeda paham mengenai pola pengasuhan anak. Masing-masing orang tua memang memiliki caranya sendiri dalam membimbing anaknya, namun justru tak jarang hal tersebut menjadi akar perdebatan dalam keluarga itu sendiri. Film ini dengan explicit menampilkan isu parenting yang terasa problematik nan rumit, juga hiruk pikuk kehidupan pernikahan pasangan muda yang kompleks.
Di tengah berbagai masalah yang silih berganti, diselipkan juga komedi yang terkesan ringan dan spontan. Penampilan Keanu sebagai Iqy menjadi angin segar di setiap kemunculannya dalam film. Tokoh Iqy yang seakan menjadi sosok paman bagi Adam dan sahabat bagi Bima terasa menjadi penengah dan problem solver bagi keluarga Bima dan Dara. Adam juga menjadi pemanis yang berhasil mencairkan suasana dengan segala kelucuan dan tingkah lakunya yang tak disangka.
Meski diisi dengan banyak konflik dan perdebatan, Dua Hati Biru tetap menjadi penyejuk hati lewat penyampaiannya tentang keikhlasan, tanggung jawab, dan kedewasaan yang intim. Cara tiap karakter berinteraksi dan bertutur terasa begitu natural dan hangat, sehingga kita dapat turut memahami tiap emosi dan perasaan yang dirasakan oleh setiap tokohnya.
Film ini cocok ditonton sendiri atau bareng keluarga, karena selain menghibur juga dapat menjadi sarana refleksi bagi diri sendiri dan keluarga. Kalau lo sendiri memaknai keluarga dan hubungan pernikahan kayak gimana sih, Edufriend?
Writer: Hafiz Hakam Wiyaditama
Editor: Tim News Director