17 Agustus: Momentum Persatuan, Semangat Pengorbanan

(Sumber: id.pinterest.com)
Halo, Edufriend! Agustus merupakan bulan yang penuh makna bagi Indonesia. Bukan tanpa sebab, dikarenakan Agustus merupakan bulan di mana Indonesia diumumkan sebagai sebuah negara mandiri dan terbebas dari kekangan penjajah. Ya, tepat pada bulan ini, Indonesia mengumumkan negaranya sebagai sebuah negara berdaulat tepatnya di tanggal 17 Agustus 1945.
Serba-serbi Kegiatan dalam Memperingati Hari Kemerdekaan
Di era sekarang, tanggal 17 Agustus kerap kali dirayakan dengan berbagai rangkaian kegiatan, baik formal maupun informal oleh orang-orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai orang indonesia, yang disatukan oleh rasa kebersamaan dan rasa sepenanggungan. Hal ini merupakan sebuah bentuk pengingat tentang pengorbanan para pejuang kemerdekaan terdahulu dalam memperjuangkan kemerdekaaan bangsa.
Beragam kegiatan diadakan sebagai upaya memperingati hari kemerdekaan ini. Sebagai contoh, di instansi pemerintahan, lingkungan akademik, atau perkantoran, diadakan upacara bendera sebagai sebuah acara seremonial dalam memperkuat rasa cinta tanah air dan pengingat bahwa dalam memperjuangkan kemerdekaan dibutuhkan sebuah pengorbanan.

(Sumber: id.pinterest.com)
Selain itu, masyarakat di berbagai wilayah kerap merayakannya dengan cara mengadakan berbagai rangkaian acara lainnya, seperti doa bersama, pawai, hingga lomba. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, warga menganggap bahwa 17 Agustus bukan hanya sebuah simbol penanda kemerdekaan bangsa, namun jugai sebuah momentum untuk mempererat tali persaudaraan lewat beragam kegiatan yang membutuhkan sebuah kerja sama dan solidaritas.

(Sumber: Dokumen Pribadi)
Alasan 17 Agustus Dipilih sebagai Hari Kemerdekaan
Tapi, lo tau nggak kenapa 17 Agustus dipilih sebagai hari kemerdekaan, Edufriend? Soekarno yang merupakan tokoh proklamator bangsa pernah mengungkapkan alasan kenapa 17 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi dipilih sebagai waktu proklamasi. Sumber ucapan Soekarno ini dapat ditemukan dalam pidato dan catatan beliau, yang salah satunya tertuang dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (karangan Cindy Adams, 1965). Dalam karya tersebut, Bung Karno menceritakan bahwa ia memang sengaja memilih tanggal 17 karena dianggap keramat dan penuh makna.

(Sumber: id.pinterest.com)
Terdapat beberapa penjelasan soekarno tentang hal tersebut. Pertama, Shalat fardhu umat Islam berjumlah 17 rakaat sehari. Soekarno menilai 17 merupakan sebuah simbol penting yang sangat dekat dengan kehidupan rakyat Indonesia yang mayoritas warganya beragama Islam. Kedua, Angka 17 dianggap sebagai angka yang suci dan sakral dalam budaya serta kepercayaan tertentu. Bung Karno sering menyebutnya sebagai “angka keramat.” Ketiga, Usia 17 adalah usia kedewasaan. Menurut Soekarno, 17 tahun adalah masa seseorang manusia beranjak dewasa. Simbol bahwa bangsa Indonesia juga sedang memasuki fase menuju kedewasaan melalui merdeka.
Wah, menarik banget ya, Edufriend? Yuk, jadi generasi muda yang mengenal sejarah bangsa, karena sejarah bukan untuk dilupakan, tapi untuk jadi pengingat langkah ke depan!
Writer: Farid Afandi
Editor: Tim News Director